ANALISIS TIMES SERIES DAN FORECASTING DATA KEUANGAN
Salah
satu tujuan dari analisa Laporan Keuangan suatu perusahaan adalah untuk membuat
estimasi/penelitian tentang laba, hasil penjaualan perusahaan di masa mendatang
dan lain-lain aspek finansial perusahaan atau secara umum dapat dikatakan
sebagai usaha untuk memproyeksikan ratio-ratio finansilanya. Berbagai alat
analisa telah dikembangan dalam kaitannya dengan tujuan tersebut.
1.
Analisa (Hubungan) Trend – Trend
Statements
Untuk
memperoleh gambaran trend terhadap terhadap informasi yang terdapat dalam
laporan-laporan keuangan perlu dipilih/ditentukan suatu laporan keuangan yang
akan dipakai sebagai dasar untuk mengukur adanya kenaikan dan penurunan dari
informasi tertentu di dalam laporan-laporan keuangan yang lain.
2.
Analisa Hubungan Trend dalam Prosentase
Per Komponen (Common – Size Statements)
Laporan
keuangan per komponen dapat digunakan jika di dalam analisa trend-series. Melalui
trend dalam presentase per komponen, dapat diketahui berbagai perubahan penting
dalam; struktur dan komposisi aktiva dan pasiva, posisi finansial, unsur-unsur
yang membentuk laba dan sebagainya. Berbagai macam hubungan Trend :
a.
Sifat-sifat hubungan Trend
Saling hubungan antar
rekening atau kelompok rekening di dalam suatu neraca atau laporan perhitungan
laba rugi secara individual disebut sebagai hubungan struktural, karena
menggambarkan berbagai aspek tentang struktur finansial perusahaan pada tanggal
neraca atau berbagai aspek tentang struktur laba (rugi) dalam periode yang tercakup
di dalam laporan perhitungan rugi – laba.hubungan struktural kadang-kadang
disebut juga sebagai hubungan vertikal karena saling hubungan itu diukur dengan
memperbandingkan saldo rekening atau kelompok rekening yang di dalam suatu
neraca dan laporan perhitungan rugi – laba pada umumnya disajikan dalam bentuk
suatu laporan yang disusun secara vertikal.
b.
Hubungan-hubungan Trend yang Pokok
Seperti halnya pada
hubungan-hubungan struktural, hubungan-hubungan trend bisa diukur atau dihitung
untuk setiap rekening atau kelompok rekening di dalam neraca atau laporan
perhitungan rugi-laba.
c.
Penentuan dan penggunaan hubungan trend
Hubungan trend seperti
telah dikemukakan pada dasarnya dapat dinyatakan dalam 3 macam bentuk.
Tiap-tiap bentuk diukur/dihitung dengan cara tersendiri dan mempunyai kegunaan
serta memiliki kebaikan dan kelemahannya sendiri-sendiri
d.
Pemilihan tahun dasar untuk perhitungan
atau pengukuran dalam hubungan dalam trend
Analisa terhadap
hubungan trend hanya dapat dilakukan apabila perbandingan itu meliputi data
finansial dalam bebrapa periode, karena fluktuasi dari periode yang satu dengan
periode yang lain mungkin akan dinetralisir oleh trend yang tercermin dalam
jangka panjang. Untuk itu, pada umumnya dapat digunakan dengan salah satu dari
empat alternatif berikut ini :
1)
Data dalam periode yang mendahului
2)
Data dalam periode yang paling awal
3)
Data rata-rata dalam periode yang
diperbandingkan
4)
Data dalam periode tertentu yang
dianggap sebagai data yang representatip untuk dipakai sebagai data pembanding
3.
Analisa Hubungan Trend dalam Ratio
Analisa
trend-series melalui trend dalam bentuk ratio-ratio finansial, juga merupakan
salah satu teknik analisa terhadap laporan keangan. Dalam beberapa hal teknik
analisa ini bahkan merupakan teknik analisa yang sangat handal, karena
kemampuannya untuk dipakai sebagai dasar membuat proyeksi tentang ratio-ratio
finansial perusahaan di masa yang akan datang.
ANALISIS TIME SERIES
Dalam analisis data keuangan,
analisis terhadap data historis diperlukan untuk melihat tren-tren yang mungkin
timbul. Kemudian kita bisa menganalisis apa yang terjadi dibalik tren-tren
angka tersebut. Data historis perusahaan sebaiknya juga dibandingkan dengan
data historis industri untuk melihat apakah tren suatu perusahaan begerak
relatif lebih baik terhadap tren industri.
Tahun
|
ROA
PT
A
|
ROA Industri
|
|
|
2003
|
10%
|
9%
|
|
|
2004
|
12%
|
11%
|
|
|
2005
|
13%
|
12%
|
|
|
2006
|
17%
|
19%
|
|
|
2007
|
15%
|
14%
|
|
|
2008
|
14%
|
13%
|
|
|
2009
|
13,50%
|
12,50%
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Perbandingan ROA PT A dengan ROA
Industri
|
Dalam analisis times series
perubahan-perubahan struktural yang akan berpengaruh terhadap angka-angka
keuangan harus diperhatikan. Perubahan-perubahan struktural terdiri:
- Peraturan pemerintah
- Perubahan kompetisi
- Perubahan tehnologi
- Akuisi dan merger
(penggabungan perusahaan).
TIME
SERIES INDEKS - Teknik ini bisa menggunakan angka indeks bisa juga angka-angka
yang ada dalam laporan keuangan disusun dan disajikan dalam rentang waktu
berseri misalnya 5 atau 10 tahun. Jika laporan ini dikonvensi menjadi angka
indeks maka menjadi laporan indeks berseri. Semua laporan keuangan yang
dibandingkan secara berseri dikonvensikan ke indeks. Untuk menentukan indeks
ini maka menentukan tahun dasar. Tahun dasar ini dipilih menurut kriteria
tertentumisalnya dipilih tahun pendirian sebagai tahun dasar atau tahun
tertentu yang bisa dijadikan sebagai suatu moment penting agar kita lebih mudah
dan lebih cepat melakukan perbandingan dengan indeks tahun lainnya.
ANALISA
TREND - Analisa trend ini bertujuan untuk mengetahui tendensi atau
kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan di masa yang akan datang baik
kecenderungan naik, turun, maupun tetap. Teknik analisa ini biasanya
dipergunakan untuk menganalisa laporan keuangan yang meliputi minimal 3 periode
atau lebih. Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan
melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi masa
itu ke masa yang berikutnya. Berdasarkan dat ahistoris itu, dicoba melihat
kecenderungan yang mungkin akan muncul di masa yang akan datang.
Analisa
trend ini bermanfaat untuk menilai situasi “trend” perusahaan yang telah lalu
serta dapat memprediksi “trend” perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan
garis trend yang sudah terjadi itu.
Untuk
melakukan analisa trend series berindeks (untuk hal-hal tertentu bisa dipakai
dalam teknis trend) ini maka dapat melakukannnya melalui :
1. Metode statistik dengan cara menghitung garis
trend dari laporan keuangan beberapa periode.
2. Menggunakan
angka indeks
Dalam
bab ini kita menggunakan metode angka indeks. Langkah-langkah untuk melakukan
analisa trend berindeks ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan
tahun dasar. Tahun dasar ini ditentukan dengan melihat arti suatu tahun bisa
tahun pendirian, tahun perubahan, atau reorganisasi, dan tahun bersejarah
lainnya. Pos-pos laporan keuangan tahun dasar dicatat sebagai indeks 100.
2. Menghitung
angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos laporan keuangan
tahun dasar sebagai penyebut.
3. Memprediksi
kecenderungan yang mungkin bakal terjadi berdasarkan arah dan kecenderungan
historis pos laporan keuangan yang dianalisa.
4. Mengambil
keputusan mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan itu.
Data
penjualan PT A & PT B
Tahun
|
Penjualan
|
Gabungan
|
|
PT A
|
PT B
|
|
2004
|
Rp. 9.000.000.000
|
Rp.5.000.000.000
|
Rp.14.000.000.000
|
2005
|
Rp.10.000.000.000
|
Rp.6.000.000.000
|
Rp.16.000.000.000
|
2006
|
Rp.12.000.000.000
|
Rp.7.000.000.000
|
Rp.19.000.000.000
|
2007
|
Rp.21.000.000.000
|
-
|
Rp.21.000.000.000
|
2008
|
Rp.23.000.000.000
|
-
|
Rp.23.000.000.000
|
2009
|
Rp.24.000.000.000
|
-
|
Rp.24.000.000.000
|
ANALISIS DATA KEUANGAN
Data
penjualan mencerminkan empat macam faktor:
- Trend
Trend
merupakan pergerakan time-series dalam jangka panjang, bisa merupakan trend
naik atau turun. Diperlukan waktu 15 – 20 th untuk melihat pola tren tsb. Tren
tsb bisa dipengaruhi oleh perubahan jumlah penduduk, perubahan tehnologi dll.

Penj Trend
Penjualan
Tahun
- Siklus
Siklus
merupakan fluktuasi bisnis dalam jangka yang lebih pendek 2 – 10 th. Belum ada penjelasan
yang memuaskan terhadap timbulnya fluktuasi siklus. Lamanya dan besarnya
fluktuasi juga sangat beragam dari perusahaan ke perusahaan dan dari industri
ke industri.
Penj
Th.
- Musiman
Musiman
merupakan fluktuasi yang terjadi dalam lingkup satu tahun. Ada beberapa
penyebab timbulnya fluktuasi musiman, misalnya karena peristiwa tertentu
(lebaran, tahun baru), karena cuaca ( musim hujan, kemarau).
Penj
Th.
- Ketidakteraturan
Fluktuasi
semacam ini disebabkan karena faktor-faktor yang munculnya tidak teratur, dalam
jangka waktu pendek. Misalnya gudang perusahaan terbakar, akibatnya keuntungan
perusahaan pada periode itu terpengaruh.
MENGUKUR PENGARUH TREND
Trend
suatu data bisa dilihat dengan cara:
- Menggambar dengan tangan

Penj Trend
Penjualan
Tahun
- Menggunakan model matematika
(metode least square)
Yt
= a + b X

a = E ( Y ) – b E ( X )
∑ XY – n ∑ ( X ) ∑ ( Y )

b = =
∑ X2 – n ∑ ( X )2
Perhitungan trend
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
TH
|
X
|
PENJ (Y)
|
XY
|
X2
|
TREND (Yt*)
|
Y/Yt*100
(% trend)
|
2000
|
1
|
8.000.000
|
8.000.000
|
1
|
7.932.888,9
|
100,85
|
2001
|
2
|
8.050.000
|
16.100.000
|
4
|
8.011.472,2
|
100,48
|
2002
|
3
|
8.110.000
|
24.330.000
|
9
|
8.090.055,6
|
100,25
|
2003
|
4
|
8.140.000
|
32.560.000
|
16
|
8.168.638,9
|
99,65
|
2004
|
5
|
8.200.000
|
41.000.000
|
25
|
8.247.222,2
|
99,43
|
2005
|
6
|
8.225.000
|
49.350.000
|
36
|
8.325.805,6
|
98,79
|
2006
|
7
|
8.300.000
|
58.100.000
|
49
|
8.404.388,9
|
98,76
|
2007
|
8
|
8.400.000
|
67.200.000
|
64
|
8.482.972,2
|
99,02
|
2008
|
9
|
8.800.000
|
79.200.000
|
81
|
8.561.555,5
|
102,79
|
JML
|
45
|
74.225.000
|
375.840.000
|
285
|
|
|
Rata-rata
|
5
|
8.247.222,22
|
|
|
|
|
375.840.000 - 9(5) (8.247.222,22)
4.715.000,10

b = = = 78.583,33
285 – 9 (5)2 60
a = 8.247.222,22 - 78.583,33 (5) = 7.854.305,57
Yt = 7.854.305,57 + 78.583,33 Xt
|
|
|
|
TREND SEBAGAI PROYEKSI MASA DEPAN
Untuk memakai persamaan trend
sebagai proyeksi masa depan, seorang analis harus hati-hati terhadap asumsi
yang digunakan. Trend garis lurus
mengasumsikan perkembangan yang konstan untuk masa-masa yang akan
mendatang. Padahal beberapa situasi, penjualan tumbuh merambat pada periode
berikutnya. Mis suatu produk baru diluncurkan, pertumbuhan pada awal periode
akan sangat cepat. Kemudian memasuki tahap kedewasaan, pertumbuhan tsb akan semakin
melambat.
Skala
semi logaritma skala
aritmatik
Waktu waktu
Log
Y = a +b log X Y
= a + b X + c X 2
ANALISIS SIKLUS
Fluktuasi siklus bisnis muncul dalam
jangka waktu menengah 2 – 10 tahun. Pengaruh siklus dapat dilihat dengan
persentase trend yang dirumuskan sbb:
Y
%
trend = -------- x 100
Y t
Ada
kecenderungan siklus dengan jangka waktu 7 tahun. Tahun 2000 menunjukkan
penjualan tinggi, penjualan tinggi tsb muncul lagi tahun 2008.
ANALISIS MUSIMAN
Analisis
musiman akan bermanfaat pada beberapa situasi. Pertama apabila analis ingin
melihat pengaruh musiman dan memanfaatkan informasi tsb untuk tujuan ttt. PT A
mempunyai anggaran penjualan th 2009 sebesar Rp.1.000.000.000 (per triwulan
Rp.250.000.000) dan mempunyai indeks musiman:
Triwulan
I : 0,99
Triwulan
II : 1,01
Triwulan
III : 0,90
Triwulan
IV : 1,10
Triwulan
(1)
|
Indeks musiman
(2)
|
Anggaran Penjualan
(3)
|
Anggaran penjualan dengan
pengaruh musiman
(4)=(2)x(3)
|
I
|
0,99
|
Rp.250.000.000
|
Rp. 247.500.000
|
II
|
1,01
|
Rp.250.000.000
|
Rp. 252.500.000
|
III
|
0,90
|
Rp.250.000.000
|
Rp. 225.000.000
|
IV
|
1,10
|
Rp.250.000.000
|
Rp. 275.000.000
|
Total anggaran penjualan
|
Rp.1.000.000.000
|
Kedua,
apabila analis ingin menghilangkan pengaruh musiman untuk melihat pengaruh
trend siklus dan ketidakteraturan secara lebih jelas.
Triwulan
(1)
|
Indeks musiman
(2)
|
Anggaran Penjualan dengan
pengaruh musiman
(3)
|
Anggaran penjualan tanpa
pengaruh musiman
(4)=(3)/(2)
|
I
|
0,99
|
Rp. 247.500.000
|
Rp.250.000.000
|
II
|
1,01
|
Rp. 252.500.000
|
Rp.250.000.000
|
III
|
0,90
|
Rp. 225.000.000
|
Rp.250.000.000
|
IV
|
1,10
|
Rp. 275.000.000
|
Rp.250.000.000
|
Total anggaran penjualan
|
Rp.1.000.000.000
|
METODE-METODE
PERAMALAN
|
Univariate
|
Multivariate
|
Mekanis
|
Model
rata-rata bergerak
Model
box-jenkins univariat
|
Model
regresi
Model fungsi transfer box-jenkins
|
Non-mekanis
|
Pendekatan
visual
|
Pendekatan
analis sekuritas
|
Model Penghalusan
Eksponensial
Kelebihannya
karena kesederhanaannya dan data yang dibutuhkan tidak banyak.
F
t = W A t – 1 + (1 – W) F t – 1
F
t = forecast untuk
periode t
A
t – 1 = data sesungguhnya pada periode t – 1
F
t – 1 = forecast pada
periode t – 1
W
= konstanta dengan nilai antara 0 –
1
Forecast
baru = W ( data sesungguhnya saat ini ) + (1 – w) (forecast saat ini)
Atau
F
t = A t – 1
+ (1-W) (F t – 1 – A t – 1)
F
2009 = W A 2008 + (1 – W) F 2008
DAFTAR PUSTAKA
Syafri
Harahap, Sofyan. 2002. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Harnanto.
1985. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
Hanafi,
M., dan Halim, A. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
ANALISIS INDEX
PT Bentoel Internasional Investama Tbk
Keterangan
|
2009
(%)
|
2010
(%)
|
2011
(%)
|
Aritmatika
|
Total Assets
|
100.000
|
100.167
|
129.411
|
114.789
|
Current Assets of which
|
100.000
|
99.167
|
139.252
|
119.209
|
Cash and cash equivalents
|
100.000
|
87.371
|
87.334
|
87.352
|
Trade receivables
|
100.000
|
97.306
|
143.490
|
120.398
|
Inventories
|
100.000
|
96.674
|
138.314
|
117.494
|
Others
|
100.000
|
136.431
|
171.239
|
153.835
|
Non-Current Assets of which
|
100.000
|
101.862
|
112.725
|
107.294
|
Fixed Assets-Net
|
100.000
|
10.170
|
123.531
|
116.851
|
Deffered Tax Assets
|
100.000
|
108.643
|
84.838
|
96.741
|
Investment
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
Other Assets
|
100.000
|
76.807
|
117.345
|
97.076
|
Others
|
100.000
|
18.912
|
14.392
|
16.652
|
Liabilities
|
100.000
|
92.946
|
136.975
|
114.960
|
Current Liabilities of which
|
100.000
|
82.417
|
258.405
|
170.411
|
Short-term debts
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Trade payables
|
100.000
|
65.167
|
127.774
|
96.471
|
Taxes payable
|
100.000
|
159.061
|
131.367
|
145.214
|
Current maturities
of long term debt
|
100.000
|
n.a
|
n.a
|
100.000
|
Others
|
100.000
|
81.044
|
280.027
|
180.535
|
Non-Current Liabilities
|
100.000
|
103.336
|
17.149
|
60.242
|
Shareholders' Equity
|
100.000
|
111.441
|
117.603
|
114.522
|
Paid-up capital
|
100.000
|
107.528
|
107.528
|
107.528
|
Paid-up capital in
excess of par value
|
100.000
|
78.692
|
78.692
|
78.692
|
Retained earnings
|
100.000
|
145.541
|
160.429
|
152.985
|
Total Liabilities
and Shareholder's Equity
|
100.000
|
100.167
|
129.411
|
114.789
|
Net Sales
|
100.000
|
122.731
|
138.797
|
130.764
|
Cost of Goods Sold
|
100.000
|
117.895
|
131.373
|
124.634
|
Gross Profit
|
100.000
|
143.860
|
171.226
|
157.543
|
Operating Expenses
|
100.000
|
109.874
|
124.284
|
117.079
|
Operating Profit
|
100.000
|
2.928.473
|
4.017.446
|
3.472.960
|
Other Income (Expenses)
|
100.000
|
187.860
|
289.972
|
238.916
|
Profit (loss) before Taxes
|
100.000
|
(871.990)
|
(1.151.518)
|
(1.011.754)
|
Comprehensive Profit (loss)
|
100.000
|
(147.774)
|
(206.834)
|
(177.304)
|
ANALISIS
INDEKS
Total Assets
Jumlah aset PT. Bentoel Tbk (tanpa mencari
informasi lain) mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang cukup
signifikan. Jumlah aset tahun
2011 jika dibandingkan rata-rata selama tiga tahun, mengalami kenaikan sebesar
14,662%. Hal ini disebabkan
oleh penambahan aset berupa bangunan, peralatan dan mesin yang diperlukan untuk
mendukung pertumbuhan volume usaha.
Inventories
Persediaan PT. Bentoel Tbk (tanpa mencari
informasi lain) mengalami penurunan di tahun 2010 dan mengalami
peningkatan ditahun 2011. Persediaan tahun 2011 jika dibandingkan rata-rata selama
tiga tahun, mengalami kenaikan sebesar 20,820%. Hal ini disebabkan peningkatan harga cengkeh dan peningkatan
volume pembelian tembakau.
Liabilities
Liabilitas PT. Bentoel Tbk (tanpa mencari
informasi lain) mengalami penurunan di tahun 2010 dan mengalami
peningkatan di tahun 2011. Liabilitas tahun 2011 dibandingkan rata-rata selama tiga tahun, mengalami kenaikan
sebesar 22,015%. Hal ini disebabkan oleh reklasifikasi obligasi jangka panjang
menjadi obligasi jangka pendek serta
peningkatkan pinjaman bank jangka pendek.
Ekuitas
Ekuitas PT. Bentoel Tbk (tanpa mencari informasi lain) mengalami penikatan
dari tahun ke tahun. Ekuitas tahun 2011 dibanding rata-rata selama tiga tahun,
mengalami kenaikan 3.081%. Hal ini disebabkan oleh laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk 2011.
Net
Sales
Penjualan PT. Bentoel Tbk (tanpa mencari informasi lain) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
yang cukup signifikan. Penjualan tahun 2011 dibanding rata-rata selama tiga
tahun, mengalami kenaikan 8,033%. Hal ini karena perusahaan diakuisisi oleh British American Tobacco,
salah satu kelompok bisnis tembakau utama di dunia. Hal ini menyebabkan
kenaikan Penjualan yang signifikan.
ANALISIS
RASIO
PT Bentoel Internasional Investama Tbk
Financial Ratios
|
2009
|
2010
|
2011
|
Aritmatika
|
PER (x)
|
-29.58
|
26.49
|
18.69
|
5.20
|
PBV (x)
|
2.29
|
2.72
|
2.55
|
2.52
|
Dividend Payout (%)
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
Dividend Yield (%)
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
Current Ratio (x)
|
2.08
|
2.5
|
1.12
|
1.90
|
Debt to Equity (x)
|
1.56
|
1.3
|
1.82
|
1.56
|
Leverage Ratio (x)
|
0.61
|
0.57
|
0.65
|
0.61
|
Gross Profit Margin (x)
|
0.19
|
0.22
|
0.23
|
0.21
|
Operating Profit Margin (x)
|
0
|
0.05
|
0.07
|
0.04
|
Net Profit Margin (x)
|
n.a
|
0.02
|
0.03
|
0.03
|
Inventory Turnover (x)
|
2.3
|
2.8
|
2.18
|
2.43
|
Total Assets Turnover (x)
|
1.48
|
1.82
|
1.59
|
1.63
|
ROI (%)
|
-3.02
|
4.46
|
4.83
|
2.09
|
ROE (%)
|
-7.74
|
10.27
|
13.62
|
5.38
|
PER
Jika kita
melihat rasio PER PT Bentoel Internasional Investama Tbk dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan pada tahun
2009 berada pada keadaan yang buruk, kemudian di tahun 2010 PER perusahaan
mengalami kenaikan yang signifikan. Tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan
dibandingkan dengan rata-rata tiga tahunnya sebesar 5,2. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan akan mengalami pertumbuhan yang rendah.
Gross Profit Margin
Jika kita melihat rasio Gross Profit Margin PT Bentoel
Internasional Investama Tbk dapat dikatakan bahwa dari tahun ke tahun kondisi
perusahaan mengalami kenaikan. Dilihat tahun 2009 jika dibandingkan dengan
rata-rata tiga tahunnya mengalami penurunan sebesar 0.2, sedangkan untuk tahun
2010 dan 2011 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
bahwa tahun 2010 dan
2011 kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan laba kotor dari penjualan lebih baik daripada kemampuan untuk
menghasilkan rata-rata laba
kotor dari penjualan perusahaan selama
3 tahun terakhir.
Operating Profit Margin
Jika kita melihat rasio Operating Profit Margin PT
Bentoel Internasional Investama Tbk dapat dikatakan bahwa dari tahun ke tahun
kondisi perusahaan mengalami kenaikan. Dilihat tahun 2009 jika dibandingkan
dengan rata-rata tiga tahunnya mengalami penurunan sebesar 0.04, sedangkan
untuk tahun 2010 dan 2011 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa tahun 2010 dan 2011 kemampuan untuk
menghasilkan EBIT dari penjualan lebih baik daripada kemampuan menghasilkan rata-rata EBIT dari perusahaan selama 3 tahun terakhir
ROI
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih berdasarkan pada tingkat asset tertentu. Dari tahun
2009 sampai 2011 ROI perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan jika
dibandingkan rata-rata tiga tahunnya. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan menghasilkan laba dari total asset perusahaan lebih baik daripada kemampuan menghasilkan rata-rata laba dari total asset
perusahaan
selama 3 tahun terakhir atau
berarti efisiensi perusahaan tinggi.
ROE
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih berdasarkan modal saham tertentu. Seperti dengan ROI,
dari tahun 2009 sampai 2011 ROE juga mengalami peningkatan. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan
menghasilkan
laba dari total ekuitas lebih
baik
daripada kemampuan menghasilkan rata-rata
laba
dari total ekuitas perusahaan selama 3 tahun terakhir atau kondisi perusahaan dapat
dikatakan membaik.
KEPUTUSAN EKONOMI
-
Sebagai
Investor
Jika kami sebagai investor, kami kurang berminat untuk
menanamkan modal ke PT. Bentoel International Investama Tbk, karena dilihat dari
analisis semua rasio dapat disimpulkan bahwa
perusahaan ini kurang bagus untuk
berinvestasi. Selain itu, dikhawatirkan juga perusahaan tidak mampu membayarkan
dividen.
-
Sebagai
Kreditor
Jika kami sebagai kreditor, kami kurang berminat untuk
memberikan pinjaman pada PT. Bentoel International Investama Tbk karena dilihat
dari rasio yang berhubungan dengan modal saham seperti current ratio, debt to equity, leverage
ratio, gross profit margin, net profit margin tidak bagus. Dikhawatirkan tidak ada jaminan bagi
kreditor bahwa kredit yang ia berikan akan kembali semestinya.
-
Sebagai
Pemerintah
Bagi
pemerintah pengambilan keputusan ini berkaitan dengan masalah perpajakan, dan
regulasi yang berkenaan kepada perusahaan tersebut. Rasio yang dapat digunakan
adalah gross profit margin dan net profit margin. Ini akan menjadi
acuan bagi direktorat jendral pajak untuk menentukan sekitaran pajak yang harus
dibayar PT Bentoel
Internasional Investama.
Apakah
nantinya jumlah pajak PT
Bentoel Internasional Investama
berbeda
atau tidak, jika berbeda nantinya akan diadakan revisi terhadap jumlah PKP.
-
Sebagai
Supplier/Pemasok
Bagi
supplier ini berkaitan dengan masalah persediaan, rasio yang dapat digunakan
adalah inventory turnover. Menurut
hasil inventory turnover adalah 2.18 kali setahun. Ini dapat dijadikan acuan bagi supplier untuk siap menyediakan
persediaan yang dibutuhkan perusahaan. Selama kurang lebih 6 bulan persediaan akan habis
dan harus ditambah lagi. Pemasok dapat mempersiapkan bahan baku yang diperlukan
PT Bentoel Internasional
Investama terlebih dahulu.
ANALISIS COMMON SIZE
|
PT Bentoel Internasional Investama Tbk
|
|
|
|
|
|
Keterangan
|
2009 (%)
|
2010 (%)
|
2011 (%)
|
Aritmatika
|
Total Assets
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
Current Assets of
which
|
62.904
|
62.276
|
67.687
|
64.289
|
Cash and cash
equivalents
|
2.067
|
1.803
|
1.395
|
1.755
|
Trade receivables
|
3.986
|
3.872
|
4.420
|
4.093
|
Inventories
|
52.486
|
50.656
|
56.097
|
53.080
|
Others Assets
|
4.365
|
5.945
|
5.776
|
5.362
|
Non-Current Assets of
which
|
37.096
|
37.724
|
32.313
|
35.711
|
Fixed Assets-Net
|
31.776
|
34.949
|
30.332
|
32.352
|
Deffered Tax Assets
|
1.521
|
1.650
|
0.997
|
1.390
|
Investment
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
n.a
|
Other Assets
|
0.706
|
0.541
|
0.640
|
0.629
|
Others Non-Current
Assets of which
|
3.094
|
0.584
|
0.344
|
1.341
|
|
|
|
|
|
Liabilities
|
60.958
|
56.563
|
64.520
|
60.680
|
Current Liabilities of
which
|
30.276
|
24.911
|
60.454
|
38.547
|
Short-term debts
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Trade payables
|
2.972
|
1.934
|
2.934
|
2.613
|
Taxes payable
|
1.217
|
1.932
|
1.235
|
1.461
|
Current maturities of
long term debt
|
0.076
|
n.a
|
n.a
|
0.076
|
Others Liabilities
|
26.011
|
21.046
|
56.285
|
34.447
|
Non-Current
Liabilities
|
30.682
|
31.652
|
4.066
|
22.133
|
Shareholders' Equity
|
39.042
|
43.437
|
35.480
|
39.320
|
Paid-up capital
|
6.878
|
7.384
|
5.715
|
6.659
|
Paid-up capital in
excess of par value
|
16.005
|
12.573
|
9.732
|
12.770
|
Retained earnings
|
16.160
|
23.480
|
20.033
|
19.891
|
Total Liabilities and
Shareholder's Equity
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
|
|
|
|
|
Net Sales
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
Cost of Goods
Sold
|
81.372
|
78.165
|
77.020
|
78.852
|
Gross Profit
|
18.628
|
21.835
|
22.980
|
21.148
|
Operating Expenses
|
18.403
|
16.476
|
16.479
|
17.119
|
Operating Profit
|
0.225
|
5.359
|
6.501
|
4.028
|
Other Income
(Expenses)
|
-0.805
|
-1.233
|
-1.683
|
-1.240
|
Profit (loss) before
Taxes
|
-0.581
|
4.127
|
4.819
|
2.788
|
Comprehensive Profit
(loss)
|
-2.039
|
2.455
|
3.039
|
1.152
|
ANALISIS COMMON SIZE
Inventories
Persediaan PT. Bentoel Tbk (tanpa mencari
informasi lain) mengalami penurunan di tahun 2010 dan mengalami peningkatan
ditahun 2011. Persediaan tahun 2011 jika dibandingkan rata-rata selama tiga
tahun, mengalami kenaikan sebesar 3,017%. Hal ini disebabkan peningkatan harga
cengkeh dan peningkatan volume pembelian tembakau.
Liabilities
Liabilitas PT. Bentoel Tbk (tanpa mencari
informasi lain) mengalami penurunan di tahun 2010 dan mengalami kenaikan di
tahun 2011. Liabilitas tahun 2011 dibandingkan rata-rata selama tiga tahun,
mengalami kenaikan sebesar 3,840%. Hal ini disebabkan oleh reklasifikasi
obligasi jangka panjang menjadi obligasi jangka pendek serta peningkatkan
pinjaman bank jangka pendek.
Ekuitas
Ekuitas PT. Bentoel Tbk (tanpa mencari
informasi lain) mengalami kenaikan di tahun 2010 dan mengalami penurunan di
tahun 2011. Ekuitas tahun 2011 dibanding rata-rata selama tiga tahun, mengalami
penurunan 3.840%. Hal ini disebabkan oleh laba yang dapat didistribusikan ke
pemilik entitas induk 2011.
Retained Earning
Laba ditahan PT. Bentoel Tbk (tanpa mencari
informasi lain) mengalami kenaikan di tahun 2010 dan mengalami penurunan di
tahun 2011. Laba ditahan tahun 2011 dibanding rata-rata selama tiga tahun,
mengalami penurunan 0,142%. Hal ini disebabkan kenaikan penjualan yang
mengakibatkan kenaikan laba yang diperoleh perusahaan.
Comprehensive Profit (loss)
Laba setelah pajak PT. Bentoel Tbk (tanpa
mencari informasi lain) mengalami dari tahun ke tahun secara signifikan. Laba setelah
pajak tahun 2011 dibanding rata-rata selama tiga tahun, mengalami kenaikan
1,887%. Hal ini karena perusahaan diakuisisi oleh British American Tobacco,
salah satu kelompok bisnis tembakau utama di dunia. Hal ini menyebabkan
kenaikan penjualan yang signifikan karena perluasan pemasaran.